Islam adalah agama yang damai, pada zaman
nabi Muhammad banyak orang yang masuk islam karna menggagumi islam. Banyak dari
mereka yang terketuk pintu hatinya masuk islam karna melihat agama islam begitu
damai, mereka melihat orang yang beragama islam hidup saling tolong menolong,
bahu membahu, pada zaman nabi Muhammad islam benar benar menjadi pembeda dari
agama lain, Sepeninggalan nabi agung Muhammad SAW tepatnya pada 632 M
silam, kepemimpinan agama Islam tidak berhenti begitu saja. Kepemimpinan Islam
diteruskan oleh para khalifah dan disebarkan ke seluruh penjuru dunia termasuk
Indonesia. Hebatnya baru sampai abad ke 8 Islam telah menyebar hingga ke
seluruh afrika, timur tengah, dan benua eropa. Baru pada dinasti Ummayah
perkembangan islam masuk ke nusantara.
Saya ingin merubah persepsi
bahwa islam bukanlah agama yang keras oleh berbagai pihak, banyak Negara pada
saat ini mengidentikan islam dengan teroris padahal islam adalah agama yang
damai. Banyak sekali sekarang orang bahkan kelompok yang megatas namakan dirinya orang islam tapi tidak
berprilaku sebagai islam. Sehingga banyak terjadi aksi terror mengatas namakan
islam, aksi bom serta aksi aksi anarkis lainya, sudah banyak Negara yang
menganggap islam adalah agama teroris sehingga aksi terror selalu dikaitkan
dengan islam, inilah hal yang harus di ubah dari sekarang karna sejatinya islam
adalah Negara yang damai, islam masuk ke berbagai belahan dunia dengan damai
dan menyesiuaikan dengan adat istiadat setempat namun itu berbanding terbalik
dengan keadaan sekarang ini, islam tercoreng oleh sebagian orang yang tidak
bertanggung jawab
Mari kita lihat masuknya islam ke Indonesia yang memperlihatkan betapa
indah dan damainya islam
Zaman dahulu Indonesia
dikenal sebagai daerah terkenal akan hasil rempah-rempahnya, sehingga banyak
sekali para pedagand dan saudagar dari seluruh dunia datang ke kepulauan
Indonesia untuk berdagang. Hal tersebut juga menarik pedagang asal Arab,
Gujarat, dan juga Persia. Sambil berdagang para pedagang muslim sembari
berdakwak untuk mengenalkan ajaran Islam kepada para penduduk.
Menurut para sejarawan,
pada abad ke-13 Masehi islam sudah masuk ke nusantara yang dibawa oleh para
pedagan muslim. Namun untuk lebih pastinya para ahli masih terdapat perbedaan
pendapat dari para sejarawan. Namun setidaknya 3 tiga teori tentang masuknya
Islam ke Indonesia
1. Teori Gujarat
Teori ini dipelopori oleh
ahli sejarah Snouck Hurgronje, menurutnya agama Islam masuk ke Indonesia dibawa
oleh para pedagang Gujarat pada abad ke-13 masehi.
2. Teori Persia
P.A Husein Hidayat
mempelopori teori ini, menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh pedagang Persia
(Iran), hal ini berdasarkan kesamaan antara kebudayaan islam di Indonesia
dengan Persia.
3. Teori Mekkah
Teori ini menyatakan bahwa
Islam masuk ke Indonesia langsung dibawa para pedagah Mekkah, teori ini
berlandaskan sebuah berita dari China yang menyatakan jika pada abad ke-7 sudah
terdapat perkampungan muslim di pantai barat Sumatera.
Masuknya islam di Indonesia
berlangsung secara damai dan menyesuaikan dengan adat serta istiadat penduduk
lokal. Ajaran islam yang tidak mengenal perbedaan kasta membuat ajaran ini
sangat diterima penduduk lokal. Proses masuknya islam dilakukan melalui cara
berikut ini.
1. Perdagangan
Letak Indonesia yang sangat
strategis di jalur perdagangan di masa itu membuat Indonesia banyak disinggahi
para pedagang dunia termasuk pedagang muslim. Banyak dari mereka yang akhirnya
tinggal dan membangun perkampungan muslim, tak jarang mereka juga sering mendatangkan
para ulama dari negeri asal mereka untuk berdakwah. Hal inilah yang diduga
memiliki peran penting dalam penyebaran ajaran Islam di nusantara.
2. Perkawinan
Penduduk lokal beranggapan
bahwa para pedagang muslim ini adalah kalangan yang terpandang, sehingga banyak
penguasa pribumi yang menikahkan anak mereka dengan para pedagang muslim.
Sebagai sayarat sang gadis harus memeluk islam terlebih dahilu, hal inilah yang
diduga memperlancar penyebaran ajaran islam.
3. Pendidikan
Setelah perkampungan islam
terbentuk, mereka mulai mendirikan fasilitas pendidikan berupa pondok pesantren
yang dipimpin langsung oleh guru agama dan para ulama. Para lulusan pesantren
akan pulang ke kampung halaman dan menyebarkan ajaran islam di daerah
masing-masing.
4. Kesenian
Wayang merupakan warisan
budaya yang masih terjagan hingga saat ini, dalam penyebaran ajaran islam
wayang memiliki perang yang sangat konkrit. Contohnya sunan kalijaga yang
merupakan salah satu tokoh islam menggunakan pementasan wayang untuk berdakwah
Itulah sejarah singkat masuknya islam ke Indonesia, tapi pada saat
sekarang banyak orang yang salah dalam mehamahi islam terutama dalam jidhad.
Banyak orang yang terpengaruh dan salah dalam memahami artijihad, mereka selalu
perfikiran jihad selalu identic dengan perang dan kekerasan, sehingga proses
masuknya islam dan kedamaian dalam islam sudah tercoreng oleh bererapa pihak
dan bahkan kelompok yang megatas namakan dirinya orang islam tapi tidak
berprilaku sebagai islam.
Islam sangat tercoreng dengan aksi anarkis yang mengatasnamakan agama
ini contohnya
1.gerakan anti pancasila
"Mereka yang anti Pancasila bahkan menganggap
Pancasila sebagai produk kafir padahal sikap tersebut malah merupakan
pendangkalan dari nilai-nilai agama itu sendiri," kata Helmy di sela-sela
Orasi Ilmiahnya di Auditorium Utama Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung
Djati, Bandung, Senin, (26/8/2013).
Dikatakannya gerakan radikalisme yang mengatasnamakan agama sering terjadi karena kurangnya wawasan agama secara mendalam.
"Bukankah agama Islam merupakan rahmattan lil alamin. Islam merupakan agama yang ramah, bukan agama yang marah. Allah SWT juga mengutus Nabi Muhammad untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Ini karena para pelaku yang melakukan tindakan radikal itu tidak terdidik dengan baik dalam lembaga pendidikan Islam," katanya.
Menurut dia, tindakan radikal yang mengatasnakan agama tertentu oleh para pelaku tak bertanggung jawab bukan hanya menjadi keruguian satu agama, melainkan segenap seluruh bangsa. Dia mencontohkan kasus pembakaran tempat ibadah, tragedi bom Bali, dan bom di Hotel JW Marriot.
"Sikap semacam itu sungguh mengherankan, apalagi mengatasnamakan jihad," ujarnya.
Oleh sebab itu, tindakan radikal seperti itu menjadi tantangan berat bagi pendidikan Islam untuk memberikan edukasi tentang makna jihad sesungguhnya.
“Jihad yang dilakukan kelompok radikal dengan melakukan pengeboman jauh berbeda dengan revolusi jihad yang dikobarkan KH Hasyim Asy'ari, Soekarno-Hatta, bahkan Rasulullah SAW,” pungkasnya.
Dikatakannya gerakan radikalisme yang mengatasnamakan agama sering terjadi karena kurangnya wawasan agama secara mendalam.
"Bukankah agama Islam merupakan rahmattan lil alamin. Islam merupakan agama yang ramah, bukan agama yang marah. Allah SWT juga mengutus Nabi Muhammad untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Ini karena para pelaku yang melakukan tindakan radikal itu tidak terdidik dengan baik dalam lembaga pendidikan Islam," katanya.
Menurut dia, tindakan radikal yang mengatasnakan agama tertentu oleh para pelaku tak bertanggung jawab bukan hanya menjadi keruguian satu agama, melainkan segenap seluruh bangsa. Dia mencontohkan kasus pembakaran tempat ibadah, tragedi bom Bali, dan bom di Hotel JW Marriot.
"Sikap semacam itu sungguh mengherankan, apalagi mengatasnamakan jihad," ujarnya.
Oleh sebab itu, tindakan radikal seperti itu menjadi tantangan berat bagi pendidikan Islam untuk memberikan edukasi tentang makna jihad sesungguhnya.
“Jihad yang dilakukan kelompok radikal dengan melakukan pengeboman jauh berbeda dengan revolusi jihad yang dikobarkan KH Hasyim Asy'ari, Soekarno-Hatta, bahkan Rasulullah SAW,” pungkasnya.
2 Bom wtc
11
september kemarin adalah hari yang mengingatkan kita akan tragedi WTC 11
September. Sepuluh tahun yang lalu, pada hari selasa pagi yang cerah, 19 orang
yang mengatasnamakan Muslim melakukan apa yang tidak pernah terbayangkan
sebelumnya oleh orang Amerika. ke 19 orang ini tidak hanya menyerang gedung
yang paling menojol dari langit Manhattan itu, namun mereka juga menyerang inti
dari nilai-nilai kebebasan dan toleransi. Hari yang membuat dunia tertegun dan
mengguncang rasa aman dan damai. Tahun ini merupakan peringatan ke sepuluh dari
peristiwa yang mengerikan tersebut dimana telah banyak acara-acara peringatan
dibuat di seluruh dunia. Serangan 11 september ke gedung kembar WTC sebenarnya
- tidak hanya menyisakan luka mendalam yang berkelanjutan bagi keluarga korban
atau masyarakat barat - tetapi juga bagi Islam yang dicitrakan buruk oleh
dunia. Ibarat pepatah "Karena nila setitik, rusak susu sebelanga."
Islam semakin dihubungkan dengan "kekerasan dan terorisme. Muslim di
Amerika tiba-tiba mulai merasa sebagai orang buangan dan terkucilkan. Karena
ketidaktahuan dan kepolosan setiap Muslim diasosiakan sebagai teroris. Upaya
reklamasi dari streortif terhadap Islam sebenarnya juga telah dilakukan oleh
Muslim di Amerika bahwa tak semua Islam adalah teroris, justru Islam adalah
agama damai dan bukan agama kekerasan. tidak ada tempat untuk terorisme dalam
Alquran. Sekelompok minoritas yang disebut Islam itu telah mendistorsi makna
Islam yang hakiki dan telah digunakan untuk keuntungan duniawi. Komunitas
Muslim Ahmadiyah, organisasi Islam tertua di Amerika Serikat telah mengambil
sebuah tindakan dengan menunjukkan kepada masyarakat Amerika makna Islam
sebenarnya - tidak hanya dengan kata melainkan tindakan. setelah dua inisiatif
telah sukses yaitu "Muslims for Peace" dan "Muslims for
Loyality" kembali Komunitas Ahmadiyah meluncurkan sebuah kampanye nasional
guna mengenang para korban serangan 11september dengan jalan menyumbangkan
darah. inisiatif baru tersebu bernama "Muslims for life". Muslims for
life digagas sebagai upaya untuk menujukkan bahwa islam begitu menjunjung
tinggi nilai-nilai kemanusiaan disamping sebagai upaya untuk menjelaskan
kesalahpahaman tentang Islam yang beredar. Naseem Mahdi, Wakil Amir Ahmadiyah
US menulis di Washington Post, "Pada tanggal 9 september 2011 sekitar 3000
nyawa tak berdosa telah direnggut oleh aksi teroris yang mengatasnamakan Islam.
sepuluh tahun kemudian, september ini, Komunitas Muslim Ahmadiyah akan
mengenang tragedi ini dengan mengorganisir donor darah secara nasional. dengan
harapaan terkumpul 10.000 unit darah, sehingga bisa membantu menyuelamatkan
sekitra 30.000 nyawa. "Muslims for life telah diterima dengan baik oleh
Presiden obama dan anggota kabinetnya. Dua mobil darah telah digelar di Capitol
Hilldan Rayburn and Cannon House Offices. Perwakilan Keith Ellison dan Jackie
Speiers berada di anggota parlemen yang ikut menyumbangkan darah. Perwakilah
Speier Jackie, seorang Demokrat dari California menyebut "mobil darah
(blood Drive) sebagai "Pernyataan yang sangat kuat" "Ketika kami
memperingati perayaan 10 tahun peristiwa 11 september, saya pikir itu sangat
penging bagi kita untuk introspeksi dan menemukan cara mengekspresikan rasa
sakit dan kesedihan yang berlanjut untuk mereka yang kehilangan orang yang
dicintai dengan cara yang khusuk dan mabuk adalah hal yang juga memiliki nilai
positif. dan saya berpikir jauh lebih positif dengan memberikan satu pint darah
untuk mereka yang membutuhkan." Dari Los Angeles ke New York, dan
Detroir ke Austin, di 145 kota, 250 mobil donor darah telah terdaftar. Tindakan
kemanusiaan yang melintasi ras, warna kulit, agama dan etnis. ini adalah cata
yang paling luar biasa untuk membawa orang-orang dari semua latar belakang
untuk berpartisipasi dalam suatu kegiatan yang diharapkan untuk membangun jembatan
dan menyembuhkan luka-luka yang tetap terbuka selam sepuluh tahun terakhir..
3.jamaah
islamiyah
Jamaah
islamiyah diduga merupakan jaringan al qaeda, keterlibatan mereka dalam
kegiatan mujahidin bisa merupakan latihan militer. Al qaedda telah secara resmi
tercantum pada daftar terorisme global perserikatan bangsa-bangsa dan demikian
menjadi musuh resmi pasukan koalisasi. Turmudi, Endang, and M. Riza
Sihbudi. Islam dan radikalisme
di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Dalam
islam pun sudah di atur agar kita taat pada allah, jika kita kita taat pada
allah tentu kita akan berprilaku sebagai muslim yang baik, jadi dapat
disimpulkan bahwa islam yang banyak di identikan orang dengan kekerasan itu
bukan lah islam yang sebenarnya,bahkan dalam perang sekalipun muslim tidak akan
berprilaku buas dan semena-mena
Berikut
adalah contoh kebaikan islam pada zaman dulu
Dalam sejarah Islam tercatat, Umar bin Abdul Azis dikenal
sebagai seorang khalifah yang sangat jujur, tidak pernah mau menerima hadiah
dari siapa pun. Sesaat setelah ia dinobatkan datanglah seorang konglomerat yang
hendak memberikan hadiahkepadanya. Tapi, khalifah menolak keras pemberian itu.
Umar bin Abdul Azis mengartikannya sebagai usaha penyuapan dan penyogokan.
Kolusi dan persekongkolan antara pejabat dan pengusaha yang
dapat berdampak pada penyuapan, penyogokan, korupsi, dan pemberian katebelece,
sangat ditentang keras oleh Islam. Apalagi kalau dilakukan oleh seorang
pejabat, ketika dilantik atas nama Allah dia bersumpah untuk tidak menerima
hadiah atau sesuatu pemberian yang diketahui atau diperkirakan akan merugikan
negara dan jabatannya. Suatu sumpah yang harus dipertanggungjawabkan kepada
Allah.
Ini dijelaskan baik dalam Alquran maupun sunah. Nabi Muhammad
SAW bersabda, ”Orang yang memberikan sogok, yang menerimanya, dan yang menjadi
perantaranya, semuanya masuk neraka.”
Khalifah Ali bin Abi Thalib ketika mendapat laporan bahwa
gubernurnya di Mesir dijamu makan oleh para pengusaha setempat, dia menjadi
khawatir dan memperingatkan, ”Tegakkanlah keadilan dalam pemerintahan dan pada
diri Anda sendiri, dan carilah kepuasan rakyat, karena kepuasan rakyat
memandulkan kepuasan segelintir orang yang berkedudukan istimewa. Ingatlah!
Segelintir orang yang berkedudukan istimewa itu tak akan mendekati Anda ketika
Anda dalam kesulitan.”
Untuk menangkal sikap tak terpuji, Imam Ghazali menyatakan, malu
dan takut kepada Allah merupakan langkah pencegahan paling efektif untuk
menangkis segala penyelewengan, termasuk korupsi dan penyogokan. Rasulullah SAW
menyebutkan tanda-tanda orang munafik. Salah satu di antaranya adalah ‘apabila
dia dipercaya, dia berkhianat’. Sabdanya lagi, ”Sesungguhnya tak ada agama bagi
orang yang tidak mempunyai amanat.” Sedangkan menurut ulama kontemporer Sayid
Sabiq, ”Kejujuran adalah tiang keutamaan, tanda kemajuan, bukti kesempurnaan
dan penampilan dari perilaku yang bersih.”
Umar Bin Abdul Aziz-Khalifah Pilihan Dinasti Umayyah
Saat itu tengah malam di kota Madinah. Kebanyakan warga kota
sudah tidur. Umar bin Khatab r.a. berjalan menyelusuri jalan-jalan di kota. Dia
coba untuk tidak melewatkan satupun dari pengamatannya. Menjelang dini hari,
pria ini lelah dan memutuskan untuk beristirahat. Tanpa sengaja, terdengarlah
olehnya percakapan antara ibu dan anak perempuannya dari dalam rumah dekat dia
beristirahat.
“Nak, campurkanlah susu yang engkau perah tadi dengan air,” kata
sang ibu.
“Jangan ibu. Amirul mukminin sudah membuat peraturan untuk tidak
menjual susu yang dicampur air,” jawab sang anak.
“Tapi banyak orang melakukannya Nak, campurlah sedikit saja. Tho
insyaallah Amirul Mukminin tidak mengetahuinya,” kata sang ibu mencoba
meyakinkan anaknya.
“Ibu, Amirul Mukminin mungkin tidak mengetahuinya. Tapi, Rab
dari Amirul Mukminin pasti melihatnya,” tegas si anak menolak.
Mendengar percakapan ini, berurailah air mata pria ini. Karena
subuh menjelang, bersegeralah dia ke masjid untuk memimpin shalat Subuh.
Sesampai di rumah, dipanggilah anaknya untuk menghadap dan berkata, “Wahai
Ashim putra Umar bin Khattab. Sesungguhnya tadi malam saya mendengar percakapan
istimewa. Pergilah kamu ke rumah si anu dan selidikilah keluarganya.”
Ashim bin Umar bin Khattab melaksanakan perintah ayahndanya yang
tak lain memang Umar bin Khattab, Khalifah kedua yang bergelar Amirul Mukminin.
Sekembalinya dari penyelidikan, dia menghadap ayahnya dan mendengar ayahnya
berkata,
“Pergi dan temuilah mereka. Lamarlah anak gadisnya itu untuk
menjadi isterimu. Aku lihat insyaallah ia akan memberi berkah kepadamu dan anak
keturunanmu. Mudah-mudahan pula ia dapat memberi keturunan yang akan menjadi
pemimpin bangsa.”
Begitulah, menikahlah Ashim bin Umar bin Khattab dengan anak
gadis tersebut. Dari pernikahan ini, Umar bin Khattab dikaruniai cucu perempuan
bernama Laila, yang nantinya dikenal dengan Ummi Ashim. Suatu malam setelah
itu, Umar bermimpi. Dalam mimpinya dia melihat seorang pemuda dari
keturunannya, bernama Umar, dengan kening yang cacat karena luka. Pemuda ini
memimpin umat Islam seperti dia memimpin umat Islam. Mimpi ini diceritakan hanya
kepada keluarganya saja. Saat Umar meninggal, cerita ini tetap terpendam di
antara keluarganya.
Pada saat kakeknya Amirul Mukminin Umar bin Khattab terbunuh
pada tahun 644 Masehi, Ummi Ashim turut menghadiri pemakamannya. Kemudian Ummi
Ashim menjalani 12 tahun kekhalifahan Ustman bin Affan sampai terbunuh pada
tahun 656 Maserhi. Setelah itu, Ummi Ashim juga ikut menyaksikan 5 tahun
kekhalifahan Imam Ali bin Abi Thalib r.a. Hingga akhirnya Muawiyah berkuasa dan
mendirikan Dinasti Umayyah.
Pergantian sistem kekhalifahan ke sistem dinasti ini sangat
berdampak pada Negara Islam saat itu. Penguasa mulai memerintah dalam
kemewahan. Setelah penguasa yang mewah, penyakit-penyakit yang lain mulai
tumbuh dan bersemi. Ambisi kekuasaan dan kekuatan, penumpukan kekayaan, dan
korupsi mewarnai sejarah Islam dalam Dinasti Umayyah. Negara bertambah luas,
penduduk bertambah banyak, ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang, tapi
orang-orang semakin merindukan ukhuwah persaudaraan, keadilan dan kesahajaan
Ali, Utsman, Umar, dan Abu Bakar. Status kaya-miskin mulai terlihat jelas,
posisi pejabat-rakyat mulai terasa. Kafir dhimni pun mengeluhkan resahnya,
“Sesungguhnya kami merindukan Umar, dia datang ke sini menanyakan kabar dan
bisnis kami. Dia tanyakan juga apakah ada hukum-hukumnya yang merugikan kami.
Kami ikhlas membayar pajak berapapun yang dia minta. Sekarang, kami membayar
pajak karena takut.”
Kemudian Muawiyah membaiat anaknya Yazid bin Muawiyah menjadi
penggantinya. Tindakan Muawiyah ini adalah awal malapetaka dinasti Umayyah yang
dia buat sendiri. Yazid bukanlah seorang amir yang semestinya. Kezaliman
dilegalkan dan tindakannya yang paling disesali adalah membunuh sahabat-sahabat
Rasul serta cucunya Husein bin Ali bin Abi Thalib. Yazid mati menggenaskan tiga
hari setelah dia membunuh Husein.
Akan tetapi, putra
Yazid, Muawiyah bin Yazid, adalah seorang ahli ibadah. Dia menyadari kesalahan
kakeknya dan ayahnya dan menolak menggantikan ayahnya. Dia memilih pergi dan singgasana
dinasti Umayah kosong. Terjadilah rebutan kekuasaan dikalangan bani Umayah.
Abdullah bin Zubeir, seorang sahabat utama Rasulullah dicalonkan untuk menjadi
amirul mukminin. Namun, kelicikan mengantarkan Marwan bin Hakam, bani Umayah
dari keluarga Hakam, untuk mengisi posisi kosong itu dan meneruskan sistem
dinasti. Marwan bin Hakam memimpin selama sepuluh
tahun lebih dan lebih zalim daripada Yazid. Turmudi, Endang, and M. Riza Sihbudi. Islam dan radikalisme di Indonesia.
Yayasan Obor Indonesia, 2005.
DAFTAR PUSTAKA
Turmudi,
Endang, and M. Riza Sihbudi. Islam
dan radikalisme di Indonesia. Yayasan Obor Indonesia, 2005.
Abdullah
bin abdul hakam and Dato DR Shiddiq Fadzil
Buku norma agama