Saturday, November 29, 2014

PERTAMBANGAN

Pertambangan adalah : Kegiatan, teknologi, dan bisnis yang berkaitan dengan industri pertambangan mulai dari prospeksi, eksplorasi, evaluasi, penambangan, pengolahan, pemurnian, pengangkutan, sampai pemasaran. Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Pertambangan adalah salah satu jenis kegiatan yang melakukan ekstraksi mineral dan bahan tambang lainnya dari dalam bumi. Penambangan adalah proses pengambilan material yang dapat diekstraksi dari dalam bumi. Tambang adalah tempat terjadinya kegiatan penambangan. Bedanya cukup mencolok ya. Pertambangan adalah nama benda (dalam hal ini nama kegiatannya), tambang adalah nama tempat, dan penambangan adalah prosesnya. Pengertian Pertambangan Sesuai UU Minerba No.4 Tahun 2009 Pasal 1 Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan: Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang. Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. Batubara adalah endapan senyawa organik karbonan yang terbentuk secara alamiah dari sisa tumbuh-tumbuhan. Pertambangan Mineral adalah pertambangan kumpulan mineral yang berupa bijih atau batuan, di luar panas bumi, minyak dan gas bumi, serta air tanah. Pertambangan Batubara adalah pertambangan endapan karbon yang terdapat di dalam bumi, termasuk bitumen padat, gambut, dan batuan aspal. Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang. Izin Usaha Pertambangan, yang selanjutnya disebut IUP, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan. IUP Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan. IUP Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUP Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi. Izin Pertambangan Rakyat, yang selanjutnya disebut IPR, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan dalam wilayah pertambangan rakyat dengan luas wilayah dan investasi terbatas. Izin Usaha Pertambangan Khusus, yang selanjutnya disebut dengan IUPK, adalah izin untuk melaksanakan usaha pertambangan di wilayah izin usaha pertambangan khusus. IUPK Eksplorasi adalah izin usaha yang diberikan untuk melakukan tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, dan studi kelayakan di wilayah izin usaha pertambangan khusus. IUPK Operasi Produksi adalah izin usaha yang diberikan setelah selesai pelaksanaan IUPK Eksplorasi untuk melakukan tahapan kegiatan operasi produksi di wilayah izin usaha pertambangan khusus. Penyelidikan Umum adalah tahapan kegiatan pertambangan untuk mengetahui kondisi geologi regional dan indikasi adanya mineralisasi. Eksplorasi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara terperinci dan teliti tentang lokasi, bentuk, dimensi, sebaran, kualitas dan sumber daya terukur dari bahan galian, serta informasi mengenai lingkungan sosial dan lingkungan hidup. Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis dan teknis usaha pertambangan, termasuk analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pasca tambang. Operasi Produksi adalah tahapan kegiatan usaha pertambangan yang meliputi konstruksi, penambangan, pengolahan, pemurnian, termasuk pengangkutan dan penjualan, serta sarana pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan hasil studi kelayakan. Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian dampak lingkungan. Penambangan adalah bagian kegiatan usaha pertambangan untuk memproduksi mineral dan/atau batubara dan mineral ikutannya. Pengolahan dan Pemurnian adalah kegiatan usaha pertambangan untuk meningkatkan mutu mineral dan/atau batubara serta untuk memanfaatkan dan memperoleh mineral ikutan. Pengangkutan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk memindahkan mineral dan/atau batubara dari daerah tambang dan atau tempat pengolahan dan pemurnian sampai tempat penyerahan. Penjualan adalah kegiatan usaha pertambangan untuk menjual hasil pertambangan mineral atau batubara. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, yang selanjutnya disebut amdal, adalah kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Reklamasi adalah kegiatan yang dilakukan sepanjang tahapan usaha pertambangan untuk menata, memulihkan, dan memperbaiki kualitas lingkungan dan ekosistem agar dapat berfungsi kembali sesuai peruntukannya. Kegiatan pascatambang, yang selanjutnya disebut pascatambang, adalah kegiatan terencana, sistematis, dan berlanjut setelah akhir sebagian atau seluruh kegiatan usaha pertambangan untuk memulihkan fungsi lingkungan alam dan fungsi sosial menurut kondisi lokal di seluruh wilayah penambangan. Pemberdayaan Masyarakat adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat, baik secara individual maupun kolektif, agar menjadi lebih baik tingkat kehidupannya. Wilayah Pertambangan, yang selanjutnya disebut WP, adalah wilayah yang memiliki potensi mineral dan/atau batubara dan tidak terikat dengan batasan administrasi pemerintahan yang merupakan bagian dari tata ruang nasional. DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PERTAMBANGAN DI INDONESIA Indonesia merupakan negara yang kaya sumber daya alam, salah satunya hasil tambang (batubara, minyak bumi, gas alam, timah). Di era globalisasi ini, setiap negara membangun perekonomiannya melalui kegiatan industri dengan mengolah sumber daya alam yang ada di negaranya. Hal ini dilakukan agar dapat bersaing dengan negara lain dan memajukan perekonomiannya. Oleh karena itu, banyak perusahaan dari sektor privat maupun sektor swasta yang mengolah hasil tambang untuk diproduksi. Munculnya industri-industri pertambangan di Indonesia mempunyai dampak positif dan dampak negatif bagi masyarakat dan negara. Dampak positif adanya industri pertambangan antara lain menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat, hasil produksi tambang dapat digunakan untuk memenuhi permintaan pasar domestik maupun pasar internasional, sehingga hasil ekspor tambang tersebut dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan ekonomi negara. Industri pertambangan juga dapat menarik investasi asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Namun, terdapat masalah yang harus diperhatikan oleh pemerintah, yaitu masalah penambangan ilegal. Penambangan ilegal dilakukan tanpa izin, prosedur operasional, dan aturan dari pemerintah. Hal ini membuat kerugian bagi negara karena mengeksploitasi sumber daya alam secara ilegal, mendistribusikan, dan menjual hasil tambangnya secara ilegal, sehingga terhindar dari pajak negara. Oleh karena itu, pemerintah harus menerapkan aturan yang tegas terhadap para pihak yang melakukan penambangan ilegal. Kemudian, di sisi lain, industri pertambangan juga mempunyai dampak negatif, yaitu kerusakan lingkungan. Wilayah yang menjadi area pertambangan akan terkikis, sehingga dapat menyebabkan erosi. Limbah hasil pengolahan tambang juga dapat mencemari lingkungan. Kegiatan industri tambang yang menggunakan bahan bakar fosil menghasilkan CO2 yang dapat menimbulkan efek rumah kaca dan pemanasan global. Untuk mengatasi dampak negatif tersebut, maka setiap perusahaan harus memiliki tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR). CSR harus diterapkan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Prinsip pembangunan berkelanjutan adalah memenuhi kebutuhan sekarang tanpa harus mengorbankan kebutuhan generasi masa depan. CSR dapat dilakukan di berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, dan lingkungan. Di bidang sosial, perusahaan dapat memberikan dana beasiswa pendidikan bagi pelajar, pelatihan bagi karyawan, dan mendirikan perpustakaan. Di bidang ekonomi, perusahaan dapat membantu usaha-usaha kecil menengah (UKM) dengan memberikan pinjaman dana untuk mengembangkan usaha mereka. Kemudian, di bidang lingkungan perusahaan dapat melakukan reklamasi area bekas tambang, menanam bibit pohon, dan mengolah limbah dengan cara daur ulang. Jadi, tidak hanya mengambil keuntungan dengan mengeksploitasi sumber daya alam yang ada, tetapi juga harus dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan menjaga kelestarian lingkungan hidup. jenis-jenis pertambangan di indonesia a.Minyak bumi Minyak bumi mulai terbentuk pada zaman prier,sekunder, dan tersier. Minyak bumi berasal dari mikroplankton yang terdapat di danau-danau, teluk-teluk, rawa-rawa, dan laut-laut dangkal. Sesudah mati,mikroplankton berjatuhan dan mengendap di dasar laut, kemudian bercampur dengan lumpur yang dinamakan lumpur sapropelium. Akibat tekanan dari lapisan-lapisan atas dan pengaruh panas magma terjadilah proses destilasi hingga terjadilah minyak bumi kasar. Proses pembentukan minyak bumi memerlukan waktu jutaan tahun. Mutu minyak bumi Indonesia cukup baik. Kadar sulfur (belerang) minyak bumi Indonesia sangat rendah, sehingga mengurangi kadar pencemaran udara. Daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia adalah sebagai berikut: Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo. Pulau Sumatera: Palembang (Sungai gerong dan sungai Plaju) dan Jambi (Dumai) Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai dan Balikpapan Pulau Irian: Sorong Pengolahan minyak bumi menghasilkan avgas, avtur, super 98, premium, minyak tanah, solar, minyak diesel dan minyak bakar. Minyak bumi berperan penting dalam perekonomian Indonesia karena dapat menghasilkan devisa negara. Indonesia menjadi anggota Organization Petroleum Exportir Countries (OPEC), yang bergerak dalam bidang ekspor minyak bumi. b. Gas alam Indonesia mempunyai Banyak tempat yang mengandung minyak bumi dan gas alam. Gas Alam merupakan campuran beberapa (CH4 atau C2H6), propan, (C3H6) dan butan (C4H10) yang digunakan sebagai bahan bakar.Ada 2 macam gas alam cair yang diperdagangkan, yaitu LNG dan LPG. LNG (Liquified Natural Gas) atau Gas alam cair yang terdiri atas gas metan dan gas etan, membutuhkan suhu sangat dingin supaya dapat disimpan sebagai cairan. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak, selanjutnya diekspor antara lain di Jepang.LPG (Liquified Petrolium Gas) atau gas minyak bumi cair yang dipasarkan dengan nama elpiji dalam tabung besi terdiri atas gas propan dan butan. Elpiji inilah yang digunakan sebagai bahan bakar kompor gas atau penamas lainnya. c. Batu bara Sebagian besar batu bara terjadi dari tumbuh-tumbuhan tropis masa prasejarah (masa karbon). Tubuh-tumbuhan tersebut termasuk jenis paku-pakuan. Tumbuhan itu tertimbun hingga berada dalam lapisan-lapisan batuan sedimen yang lain. Proses pembentukan batu bara disebut juga inkolen (proses pengarangan) yang terbagi menjadi dua yaitu prosess bio kimia dan proses metamorfosis. Proses bio kimia adalah proses terbentuknya batu bara yang dilakukan oleh bakteri anaerop dan sisa-sisa tumbuh-tumbuhan yang menjadi keras karena beratnya sendiri. Jadi tidak ada kenaikan suhu dan tekanan. Proses ini mengakibatkan tumbuh-tumbuhan berubahmenjadi gambut (turf). Proses metamorfosis adalah suatu proses yang terjadi karena pengaruh tekanan dan suhu yang sangat tinggi dan berlangsung dalam waktu yang lama. Pada proses ini sudah tidak ada bakteri lagi. Daerah tambang batu bara di Indonesia adalah sebagai berikut: Ombilin dekat sawahlunto (sumatera Barat) menghasilkan batu bara muda yang sifatnya mudah hancur. Bukit asam dekat Tanjung Enim (palembang) enghasilkan batu bara muda yang sudah menjadi antrasit karena pengaruh magma. Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau laut/Sebuku) Jambi, Riau, Aceh, Papua (Irian Jaya) d.Tanah Liat Tanah Liat adalah tanah yang mengandung lempunng (65%), butir-butirnya sangat halus, sehingga rapat dan sulit menyerap air. Tanah liat banyak terdapat di dataran rendah di Pulau Jawa dan sumatera. e.Kaolin Kaolin terbentuk dari pelapukan batu-batuab granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah sekitar pegunungan di sumatera. f.Gamping (Batu Kapur) Batu kapur terbentuk dari pelapukan sarang binatang karang. Batu ini banyak terdapat di pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng. g.Pasir Kuarsa Pasir Kuarsa terbentuk dari pelapukan batu-batuanyang hanyut lalu mengendap didaerah sekitar sungai, pantai, dan danau. Pasir kuarsa banyak terdapat di Banda Aceh, Bangka, Belitung dan Bengkulu. h. Pasir Besi Pasir Besi adalah batuan pasir yang banyak mengandung zat besinya. Pasir besi banyak terdapat di Pantai Cilacap,Jateng. i.Marmer/Batu Pualam Marmer/batu pualam adalah batu kapur yang telah berubah bentuk dan rupanya sehingga merupakan batuan yang sangat indah setelah digosok dan dilicinkan. Marmer banyak terdapat di Trenggalek, JawaTimur dan daerah Bayat Jawa Tengah. j.Batu Aji/Batu Akik Batu aji/batu akik adalah batuan atau mineral yang cukup keras. Warna batu akik bermacam-macam, antara lain merah, hijau,biru,ungu,putih,kuning, dan hitam. Batu ini digunakan untuk perhiasan dan banyak terdapat di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai. k.Bauksit Bauksit di Indonesia banyak terdapat di Pulau Bintan dan Riau.Bauksit dari Bintan diolah di Sumatera utara di Proyek Asahan.Proyek Asahan juga merupakan pusat tenaga air terjun di sungai Asahan. l. Timah Daerah-daerah penghasil timah di Indonesia adalah Pulau Bangka, Belitung,dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia. Di Muntok terdapat pabrik peleburan timah.Ada dua macam timah yaitu timah primer dan timah sekunder (aluvial). Timah primer adalah timah yang mengendap pertama kali pada batuan granit. Timah sekunder (aluvial) adalah endapan timah yang sudah berpindah dari tempat asalnya akibat proses pelapukandan erosi. m. Nikel Nikel terdapat di sekitar Danau Matana, Danau Towuti, dan di Kolaka (Sulawesi Selatan). n.Tembaga Tembaga terdapat di Tirtomoyo dan wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi) dan Tembagapura (Papua/Irian Jaya) o. Emas dan perak Emas dan Perak merupakan logam mulia. Pusat tambang emas dan perak terdapat di daerah-daerah berikut: Tembagapura di Papua (Irian Jaya) Batu hijau di Nusa Tenggara Barat Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat Simao di Bengkulu Logos di Riau Meulaboh di Naggroe Aceh Darusalam p.Belerang Belerang terdapat di kawasan Gunung Talaga Bodas (Garut) dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng (Jawa Tengah) q.Mangaan Belerang terdapat di Kliripan (Daerah Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang nunggal (sebelah selatan Tasikmalaya) r.Fosfat Fosfat terdapat di cirebon, Gunung Ijen dan Banyumas (fosfat hijau. s.Besi Di dalam temperatur tinggi,bijih besi dicampur dengan kokas dan besi tua. Percampuran diatur sedemikian rupa, sehingga proses pembakarannya merata. Kotoran dalam bijih besi dapat di hilangkan dengan jalan reduksi (mengambil unsur oksigen dari biji besa). Prases pembakaran dalam suhu tinggi menghasilkan cairan. Kemudian cairan tersebut dicetak dalambentuk tertentu. Besi baja adalahbesi yang kandungan / campuran karbonya rendah. t.Mika Mika terdapat di Pulau Peleng, Kepulauan Banggai di Sulawesi Tengah u.Tras Tras terdapat di pegunungan Muria,Jawa tengah. v. Intan Intan terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan w. Hasil Tambang Lain Hasil tambang lainnya antara lain asbes,grafit,wolfram dan platina. Asbes terdapat di Halmahera,Maluku dan diolah di Gresik,Jawa Timur Grafit di Payakumbuh dan sekitar Danau Singkarak, Sumatera Barat Wolfram di Pulau Singkep (Kepulauan Riau) Platina (emas putih) di pegunungan Verbeek,Kalimantan.

Friday, November 21, 2014

Sistem Radio Penerima

Dilihat dari jenis modulasinya radio penerima dibedakan dalam dua macam yaitu radio AM jika modulasi yang digunakan modulasi amplitudo yang mempunyai sifat amplitudo sinyal termodulasi bervariasi mengikuti variasi amplitudo sinyal informasi. Radio penerima jenis yang kedua adalah radio FM jika modulasi yang digunakan modulasi frekuensi, yaitu sinyal termodulasi frekuensi bervariasi mengikuti variasi amplitudo sinyal infotmasi. Frekuensi pembawa radio modulasi amplitudo (AM) dalam cakupan 535 sampai 1605 kHz. Pembawa frekuensi dari 540 sampai 1600 kHz ditandai dengan interval 10 kHz. Radio FM mempunyai band dari 88 sampai 108 MHz antara televisi kanal 6 dan 7 VHF. Stasiun FM ditandai dengan frekuensi senter pada 200 kHz pemisahan dimulai pada 88,1 MHz untuk maksimum 100 stasiun. Stasiun FM ini mempunyai deviasi maksimum 75 kHz dari frekuensi senter upper 25 kHz dan lower “jalur pemandu’ untuk meminimkan interaksi dengan pengaturan band frekuensi. Pengertian Radio AM Informasi dipancarkan dari stasiun radio AM, secara listrik gambaran suara (yang diambil dari mikropon atau sumber program lain) digunakan untuk memodulasi amplitudo gelombang pembawa kemudian dipancarkan dari antena pemancar stasiun radio. Ini kontras dengan radio FM dimana sinyal digunakan untuk modulasi frekuensi pembawa. Spektrum frekuensi antara 535 kHz dan 1605 kHz dan gelombang pembawa dipisahkan dengan 10 kHz. Penerima radio dapat di tune untuk menerima satu dari sejumlah frekuensi pembawa radio dalam area penerimaan. Ini membuat praktis dengan memindahkan sinyal dari pembawa pada frekuensi menengah dalam radio dengan proses yang dinama-kan heterodyne. Penerima hetero-dyne, kebanyakan secara elektronik mempertahankan pengaturan frekuensi mene-ngah sehingga hanya sebagi-an kecil dari rangkaian penerima harus diatur bila stasiun berubah. Prinsip Radio Heterodyne Heterodyne merupakan metode pemindahan sinyal siaran dari pembawanya pada frekuensi menengah lokal yang telah ditetapkan dalam penerima sehingga kebanyakan pada penerima tidak harus disetel kembali ketika kanal berubah. Interferensi dua gelombang akan menghasilkan suatu layangan frekuensi dan teknik ini menyediakan pengaturan radio untuk memaksa radio menghasilkan layangan frekuensi tertentu yang dinamakan frekuensi menengah atau disingkat IF. Gelombang elektromanetik pembawa yang membawa sinyal dengan pertolongan modulasi amplitudo atau modulasi frekuensi dapat memindahkan sinyal pembawa dari frekuensi yang berbeda-beda dengan proses yang dinamakan heterodyning. Perpindahan ini terpenuhi dengan mencampurkan pembawa yang dimodulasi dengan gelombang sinus frekeunsi yang berbeda. Proses ini menghasilkan layangan frekuensi sama dengan perbedaan antar frekuensi. Penyampuran antara layangan frekuensi yang berasal dari pembawa dan osilator lokal menghasilkan frekuensi menengah (IF) yang besarnya tetap. Kebanyakan radio penerima dapat dikonstruksi digunakan dengan sinyal radio yang banyak. Osilator lokal diatur untuk menghasilkan layangan frekuensi yang sama dengan frekuensi tetap IF. Dengan sistem heterodyning hanya dengan satu radio penerima, dapat diatur untuk penerimaan stasiun pemancar radio lokal yang manapun, tetapi jika tidak menggunakan heterodyning maka diperlukan satu radio penerima untuk masing-masing stasiun pemancar. Sinyal Siaran Radio Radio komunikasi pada umumnya dalam bentuk transmisi radio AM atau FM. Sinyal siaran tunggal, demikian merupakan sinyal audio monophonic, dapat dikerjakan dengan modulasi amplitudo secara langsung atau modulasi frekuensi. Transmisi lebih kompleks menyediakan jalur sisi yang muncul dari penjumlahan dan perbedaan frekuensi yang dihasilkan superposisi dari beberapa sinyal gelombang pembawa. Misal dalam transmisi FM stereo, jumlah kanal kiri dan kanan (L+R) digunakan untuk modulasi frekuensi pembawa dan memisahkan sub pembawa pada 38 kHz juga dilapiskan pada pembawa. Sub pembawa dimodulasikan dengan perbedaan sinyal (L-R) sehingga sinyal yang ditransimisikan kanan dan kiri menjadi terpisah untuk menghasilkan stereo pada saat diplayback. Dalam transmisi televisi, tiga sinyal harus dikirimkan pada pembawa yaitu audio, intensitas gambar dan krominansi gambar. Proses ini menggunakan dua sub pembawa. Transmisi lain seperti TV satelit dan transmisi telepon jarak jauh menggunakan banyak sub pembawa untuk memancarkan beberapa sinyal secara serentak. Gambar Sistem modulasi Radio AM Sistem Radio Penerima,Pengertian Radio AM,Prinsip Radio Heterodyne,Sinyal Siaran Radio,Gambar Sistem modulasi Radio AM,radio AM,radio FM,modulasi amplitudo,modulasi frekuensi,stasiun radio AM,pemancar stasiun radio,Penerima radio,Penerima hetero-dyne,amplitudo gelombang pembawa,Heterodyne,Gelombang elektromanetik,radio penerima,transmisi radio AM,transmisi FM stereo,sinyal audio monophonic Radio AM menggunakan gambaran listrik dari suatu sumber suara yang amplitudonya dimodulasikan dengan suatu gelombang pembawa. Pada akhir penerima dalam proses deteksi gambaran ini dilepaskan kembali dari pembawa dan distel kembali ke dalam suara dengan loudspeaker. Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/sistem-radio-penerima/ Copyright © Elektronika Dasar

RS Flip-Flop

RS Flip-flop mempunyai dua masukan data, S dan R. Untuk menyimpan suatu bit tinggi, Anda membutuhkan S tinggi; untuk menyimpan bit rendah, Anda membutuhkan R tinggi. Membangkitkan dua buah sinyal untuk mendrive flip-flop merupakan suatu kerugian dalam berbagai penerapan. Tabel dibawah merupakan keringkasan suatu kemungkinan-kemungkinan masukan/keluaran bagi flip-flop RS. Kondisi masukan yang pertama adalah RS = 00. Ini berarti tidak diterapkan pemicu. Dalam hal ini keluaran Q mempertahankan nilai terakhir yang dimilikinya. Tabel Input Output RS Flip-Flop R S Q 0 0 1 1 0 1 0 1 Nilai terakhir 1 0 Terlarang Kondisi masukan yang kedua adalah RS = 01 berarti bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan S. Seperti kita ketahui, hal ini mengeset flip-flop dan menghasilkan keluaran Q bernilai 1. Kondisi masukan yang ketiga adalah RS = 10 ini menyatakan bahwa suatu pemicu diterapkan pada masukan R. Keluaran Q yang dihasilkan adalah 0. Kondisi masukan RS = 11 merupakan masukan terlarang. Kondisi ini berarti menerapkan suatu pemicu pada kedua masukan S dan R pada saat yang sama. Hal ini merupakan suatu pertentangan karena mengandung pengertian bahwa kita berupaya untuk memperoleh keluaran Q yang secara serentak sama dengan 1 dan sama dengan 0. RS Flip-Flop Terpadu Keluaran masing-masing gerbang NOR mendrive salah satu masukan pada gerbang NOR yang lain. Demikian pula, masukan-masukan S dan R memungkinkan kita mengeset atau mereset keluaran y. Seperti sebelumnya, masukan S yang tinggi mengeset Q ke 1; masukan R yang tinggi mereset Q ke 0. Jika R dan S kedua-duanya rendah, keluaran tetap tergrendel (latched) atau tertahan pada keadaan terakhirnya. Kondisi pertentangan yakni R dan S kedua-duanya tinggi pada saat yang sama juga masih terlarang. Gambar Rangkaian RS Flip-Flop Terpadu RF Flip-Flop,SR flip flop,flip flop rs,flip flopsr,teori rs flip flop,definisi rs flip flop,fungsi rs flipflop,praktek rs flip flop,membuat rs flip flop,nor sr flip flop,cara buat rs flip-flop,fungsi rs flip-flop,prinsip kerja rs flip flop Berbagai rancangan tingkat lanjutan dapat diwujudkan untuk menyempurnakan kecepatan perpindahan, impedansi keluaran, dan sebagainya dari RS flip flop. Konsep RS Flip-Flop : R dan S keduanya rendah berarti keluaran Q tetap berada pada keadaan terakhirnya secara tak terbatas akibat adanya aksi penggrendelan internal. Masukan S yang tinggi mengeset keluaran Q ke 1, kecuali jika keluaran ini memang telah berada pada keadaan tinggi. Dalam hal ini keluaran tidak berubah, walaupun masukan S kembali ke keadaan rendah. Masukan R yang tinggi mereset keluaran Q ke 0, kecuali jika keluaran ini memang telah rendah. Keluaran Q selanjutnya tetap pada keadaan rendah, walaupun masukan R kembali ke keadaan rendah. Memberikan R dan S keduanya tinggi pada saat yang sama adalah terlarang karena merupakan pertentangan (Kondisi ini mengakibatkan masalah pacu, yang akan dibahas kemudian). Point-point diatas merupakan konsep dasar dalam mempelajari prinsip kerja dan fungsi RS flip-flop dalam elektronika digital. Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/rs-flip-flop/ Copyright © Elektronika Dasar

LED (Light Emitting Dioda)

LED (Light Emitting Dioda) adalah dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat mendapat arus bias maju (forward bias). LED (Light Emitting Dioda) dapat memancarkan cahaya karena menggunakan dopping galium, arsenic dan phosporus. Jenis doping yang berbeda diata dapat menhasilkan cahaya dengan warna yang berbeda. LED (Light Emitting Dioda) merupakann salah satu jenis dioda, sehingga hanya akan mengalirkan arus listrik satu arah saja. LED akan memancarkan cahaya apabil diberikan tegangan listrik dengan konfigurasi forward bias. Berbeda dengan dioda pada umumnya, kemampuan mengalirkan arus pada LED (Light Emitting Dioda) cukup rendah yaitu maksimal 20 mA. Apabila LED (Light Emitting Dioda) dialiri arus lebih besar dari 20 mA maka LED akan rusak, sehingga pada rangkaian LED dipasang sebuah resistor sebgai pembatas arus. Simbol dan bentuk fisik dari LED (Light Emitting Dioda) dapat dilihat pada gambar berikut. Simbol Dan Bentuk Fisik LED bentuk LED,simbol LED,Light Emitting Diode,teori LED,artikel LED,dasar teori LED,kaki LED,menentukan kaki LED,LED menyala,lampu LED,indikator LED,aplikasi LEDkonstruksi LED,sambungan LED,doping pada LED,alasan LED menyala,penyebab LED menyala,pin LED,anoda LED,katoda LED,komponen LED,pengertian LED,definisi LED,penggunaan LED Dari gambar diatas dapat kita ketahui bahwa LED memiliki kaki 2 buah seperti dengan dioda yaitu kaki anoda dan kaki katoda. Pada gambar diatas kaki anoda memiliki ciri fisik lebih panjang dari kaki katoda pada saat masih baru, kemudian kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda) ditandai dengan bagian body LED yang di papas rata. Kaki anoda dan kaki katoda pada LED (Light Emitting Dioda) disimbolkan seperti pada gambar diatas. Pemasangan LED (Light Emitting Dioda) agar dapat menyala adalah dengan memberikan tegangan bias maju yaitu dengan memberikan tegangan positif ke kaki anoda dan tegangan negatif ke kaki katoda. Konsep pembatas arus pada dioda adalah dengan memasangkan resistor secara seri pada salah satu kaki LED (Light Emitting Dioda). Rangkaian dasar untuk menyalakan LED (Light Emitting Dioda) membutuhkan sumber tegangan LED dan resistor sebgai pembatas arus seperti pada rangkaian berikut. Rangkaian Dasar Menyalakan LED (Light Emitting Dioda) rangkaian LED,skema LED,rangkaian dasar LED,skema dasar LED,prinsip dasar LED,menyalakan LED,rangkaian lampu LED,skema Lampu LED,memasang LED,susunan LED,rangkaian lampu LED,skema lampu LED,rumus arus LED,pembatas arus LED,menghitung arus LED,arus maksimal LED,maksismum arus LED,batas maksimal arus LED,tegangan kerja LED,arah arus LED Besarnya arus maksimum pada LED (Light Emitting Dioda) adalah 20 mA, sehingga nilai resistor harus ditentukan. Dimana besarnya nilai resistor berbanding lurus dengan besarnya tegangan sumber yang digunakan. Secara matematis besarnya nilai resistor pembatas arus LED (Light Emitting Dioda) dapat ditentukan menggunakan persamaan berikut. R=\frac{V_{s}-2volt}{0,02Ampere} Dimana : R = resistor pembatas arus (Ohm) Vs = tegangan sumber yang digunakan untuk mensupply tegangan ke LED (volt) 2 volt = tegangan LED (volt) 0,02 A = arus maksimal LED (20 mA) Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/komponen/led-light-emitting-dioda/ Copyright © Elektronika Dasar

Catat, Asupan Ini Bisa Mencegah Dehidrasi

Jakarta, Kurangnya asupan cairan saat berpuasa berisiko memicu dehidrasi. Namun dengan pilihan makan yang tepat, hidrasi atau kecukupan cairan tubuh bisa dijaga sepanjang hari. Makanan apa yang bisa menjaga cairan tubuh tidak cepat habis? Beberapa jenis makanan yang bisa menjaga hidrasi adalah sebagai berikut seperti dikutip dari Huffington Post, Senin (15/7/2013). 1. Timun Timun mengandung 95 persen air, sehingga beberapa potong timun punya manfaat yang sama seperti minum segelas air. Selian itu, timun juga memberikan asupan serat dan vitamin C, kurang lebih 6 persen dari kebutuhan harian. 2. Salad hijau Selain terdiri dari 90 persen air, salad hijau juga hanya mengandung kurang dari 15 kalori dalam setiap 2 mangkuk. Kandungan lain yang bermanfaat adalah folat, vitamin c, serat dan antioksidan betakaroten. Kandungan tersebut bagus untuk menjaga kesehatan mata dan kulit. 3. Stroberi Kandungan air dalam buah stroberi mencapai 91 persen, sangat membantu untuk menjaga kecukupan cairan. Selain itu, buah berwarna merah ini juga mengandung vitamin C dan B yang bisa membantu pertumbuhan sel-sel baru. 4. Semangka Sesuai namanya, buah yang dalam Bahasa Inggris disebut Watermelon ini terdiri dari 92 persen air. Selain juga mengandung vitamin C, semangka khususnya yang merah mengandung lycopene. Kandungan tersebut memiliki efek antioksidan yang bisa mencegah kanker maupun penyakit jantung. 5. Yoghurt Plain-yoghurt mengandung kurang lebih 85-88 persen air. Kandungan tersebut bisa bervariasi tergantung jenis yoghurt yang dikonsumsi. Yang jelas, makanan ini juga memnberi asupan kalsium, vitamin B-12 atau riboflavin dan tentu saja probiotik. 6. Pepaya Terdiri dari 88 persen air, pepaya sangat membantu untuk menjaga kecukupan cairan tubuh. Ukuran satu gelas juga memberikan 3 gram serat dengan hanya 55 kalori. (up/vit) sumber:health.detik.com

Segera Buang Obat Anda Jika Temukan Ciri-ciri Begini pada Obat

Jakarta, Niat hati ingin sembuh malah sakit makin parah gara-gara beli obat palsu ataupun obat yang sudah rusak tapi tetap beredar di pasaran. Tak ada solusi lain selain waspada dan tahu caranya mengenali obat palsu dan obat rusak. Deputi Bidang Pengawasan Produk Terapetik dan Napza Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dra A. Retno Tyas Utami, Apt, M.Epid., memaparkan ciri-ciri obat rusak. "Kapsul ciri-cirinya kalau sudah lembek atau lengket saling menempel gitu bisa. Dia itu kan pembungkusnya dari gelatin yang rentan udara dan gampang rusak, ada kelembaban maka airnya akan meresap ke gelatin itu sehingga kapsulnya jadi lembek." Sedangkan untuk obat berbentuk salep, warna dan baunya berubah, bisa juga campuran komposisinya yang mulai terlihat seperti terpisah atau mengeras. Menurut Ketua Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Drs M. Dani Pratomo, MM, Apt., salep yang rusak bisa saja disebabkan karena penggunanya cenderung menutup salep tidak terlalu rapat sehingga udara mudah masuk dan hal itu mempercepat proses oksidasi serta menurunkan kualitas salep menjadi lebih cepat. Begitu pun dengan puyer yang juga tergolong sebagai obat campur atau terdiri atas beberapa komposisi bahan tertentu. Jika rusak, warnanya pun cenderung berubah. "Jadi kalau nggak habis sebaiknya dibuang saja karena kan proses penumbukannya juga kita nggak tahu bagaimana dan sudah pasti di udara terbuka. Di udara terbuka ada kuman dan bakteri kan, makanya kalau ibu-ibu suka simpan puyer untuk anaknya nanti pas sakitnya kambuh janganlah ya," saran Retno saat dihubungi detikHealth dan ditulis Rabu (6/11/2013). Lain kapsul dan salep, lain juga ciri obat sirup yang sudah rusak. Menurut Dani, obat sirup seperti halnya obat batuk yang rusak biasanya berubah jadi keruh, yang tadinya jernih langsung mengeruh. Lalu sebenarnya apakah setiap obat memiliki jangka waktu penggunaan tertentu? "Kalau di apotek tidak dikasih tahu gimana nyimpen obatnya, itu hak pasien untuk nanya. Kalau obat racik stabilitasnya kira-kira tujuh sampai sepuluh hari, seperti puyer kalau sudah lebih dari seminggu sebaiknya dibuang," terang Dani. Sedangkan obat batuk bisa tahan lama jikalau disimpan di kulkas atau sesuai dengan petunjuk penyimpanan yanga ada pada label. Biasanya mencapai 30 hari setelah dibuka atau sampai tanggal kedaluwarsa. "Yang gampang itu cek sejak awal obat itu dipakai gimana dan nanti dilihat apakah bentuk, rasa, warnanya tidak sama dengan awalnya. Jika iya, itu sudah rusak berarti," imbuh Widyaretna Buenastuti, Ketua Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP).(vit/up) Sumber: health.detik.com

Penting dan Vitalnya Partisipasi Politik Wanita Minang

Dalam era otonomi daerah, Sumatera Barat sejak awal Januari 2001 kembali ke sistem pemerintahan nagari (institusi terendah dalam sistem pemerintahan, menggantikan desa), menyusul keluarnya Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 Tahun 2000. "Nagari dalam tradisi masyarakat Minangkabau merupakan identitas kultural yang menjadi lambang mikrokosmik sebuah tatanan makrokosmik lebih luas. Di dalam dirinya terkandung sistem yang memenuhi persyaratan embrional sebuah sistem negara. Nagari adalah negara dalam artian miniatur, dan merupakan republik kecil yang sifatnya self contained, otonom, dan mampu membenahi diri sendiri," kata Drs Yulrizal Baharin, MSi, ahli pakar nagari. Yang menjadi sorotan luas di kalangan masyarakat Sumatera Barat adalah, bila Indonesia sekarang dipimpin seorang perempuan, Megawati Soekarnoputri, apa tidak mungkin nagari juga dipimpin perempuan? Pertanyaan ini sangat mendasar dan beralasan, karena dalam kaba (cerita tradisi yang memasyarakat dan tumbuh subur di Minangkabau) peran vital perempuan di Minangkabau sering diungkapkan. Menurut pakar sastra dari Universitas Negeri Padang, Prof Dr Mursal Esten, pada umumnya pengungkapan permasalahan perempuan dalam kaba adalah permasalahan perempuan di dalam nagari-nagari. Peranan perempuan di dalam masyarakat Minangkabau, sebagaimana diungkapkan dalam kaba, besar sekali. Bundo Kanduang Di dalam kaba, Rancak di Labuah misalnya, digambarkan laki-laki lebih banyak merusak masyarakat yang akhirnya diselamatkan perempuan. Seolah-olah rumah tangga itu dikendalikan perempuan. "Banyak kaba lain memperlihatkan perempuan menyelamatkan masyarakat, anak, putra-putri. Sedangkan mamak-nya atau bahkan bapaknya kadang-kadang malah tidak muncul dalam kaba," ujar Mursal. Bahkan, dalam kaba Cindua Mato, sebagaimana dikemukakan budayawan Edy Utama, Bundo Kanduang (sebutan untuk perempuan Minang) digambarkan sebagai orang yang sangat berkuasa. Tidak saja karena sistem sosial matrilineal, tetapi juga punya kekuasaan memerintah. Posisi Bundo Kanduang begitu sentral dan amat menentukan. "Dalam banyak hal, secara realitas, perempuan Minangkabau dari dulu sampai sekarang sudah banyak berperan dalam bidang ekonomi, sosial-budaya, politik, dan sebagainya. Bahkan, perempuan-perempuan Minang juga membuat perubahan, seperti yang dilakukan Rohana Kuddus. Hanya saja karena dominasi kaum lelaki, peran wanita tersebut tidak begitu mencuat ke permukaan," katanya. Fungsi Politik Wanita Minang Sementara itu, pakar politik dari Universitas Andalas, Padang, Ranny Emilia, dalam suatu diskusi menegaskan, perempuan Minangkabau memiliki fungsi politik dan telah menjalani peranan itu sejak lama. Penelitian yang dilakukan Ranny tentang peranan politik perempuan Minangkabau semakin memperjelas bahwa meskipun laki-laki diberikan kepercayaan sebagai pemimpin politik dalam komunitas nagari, tetapi sistem politik Minangkabau tidak bersifat patrialistik, tidak disusun berdasarkan fondasi yang membedakan laki-laki dan perempuan di dalam sistem itu. "Saya melihat susunannya atau pengaruh seseorang di dalam sistem politik Minangkabau memang tidak didasarkan jender, tetapi dilihat dari kemampuan dan pengalaman seseorang menyediakan perlindungan serta pengawasan dari kerusakan kultural dan material kelompok yang diwakilinya," katanya. Menurut Ranny, berdasarkan logika matrilineal, sangatlah mungkin perempuan dan laki-laki sama pentingnya dalam struktur sosial dan politik Minangkabau. Karena beberapa kewenangan yang diberikan kepada perempuan, merupakan dasar bagi perempuan memiliki peranan dan pengaruh dalam struktur politik Minangkabau. Dari fakta yang ditemukan, perempuan memiliki posisi dan peranan dalam struktur politik Minangkabau. Dan sesungguhnya, partisipasi politik perempuan Minangkabau bersifat vital. Ranny menjelaskan, peranan aktif perempuan di dalam formasi politik Minangkabau bersifat integral dalam setiap proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan. Karena perempuan Minangkabau, berdasarkan fakta yang ada, dapat menggunakan peranan dan politiknya secara efektif, kalau kondisi material cukup untuk melaksanakan kekuasaan tersebut secara baik. "Jadi, di sinilah letaknya kenapa perempuan tidak bisa dipisahkan sama sekali dari fungsi dan struktur politik Minangkabau. Dan, di sini pula letaknya kenapa perempuan bisa saja secara natural mengambil alih posisi dan kekuasaan laki-laki," tegasnya. Bahkan, dalam beberapa hal yang dijumpai oleh Dr VE Korn, demikian Ranny, sesungguhnya perempuan Minangkabau itu bisa menjadi pemimpin. Dalam perhitungan Korn, atau dalam perhitungan Belanda tahun 1930, ada 1.908 perempuan Minangkabau menganggap dirinya mamak, dan ini aneh buat orang Belanda. Karena orang Minangkabau sendiri bilang, perempuan tidak boleh menjadi mamak, perempuan tidak boleh menjadi penghulu. Akan tetapi, ternyata dia juga menemukan perempuan menjadi penghulu di Desa Pianggu. Kerajaan Pararuyung Dengan demikian, artinya perempuan Minangkabau sangat mungkin menjadi elite politik atau menjadi pimpinan politik Minangkabau. "Jadi, seorang perempuan Minangkabau - sebagaimana laki-laki Minangkabau - kalau ia memiliki kualifikasi materi yang kuat maka ia tidak akan dapat dihalangi menjadi pemimpin politik di dalam kaumnya. Ia tidak akan dihambat karena ia perempuan. Saya kira begitulah kenyataanya dulu," katanya. Buktinya, seperti yang dilakukan Gadih Reno Ranti. Karena mamak, ayah, dan saudara laki-lakinya yang lain tidak dapat melakukan tugas sebagai pemimpin, maka ia mengambil alih tugas kepemimpinan politik tersebut. Ia kemudian memimpin Kerajaan Pagaruyung yang telah hancur karena serangan Belanda. Dengan contoh ini, artinya perempuan memang bisa menjadi pimpinan politik yang efektif di Minangkabau. Sumber: Rubrik, Harian Kompas, tanggal 6 Agustus 2001

Frequency Divider (Pembagi Frekuensi)

Frequency divider atau pembagi fekuensi dapat dibuat dengan memanfaatkan kondisi togle pada suatu flip-flop digital. Togle flip-flop dapat dibuat dengan Data flip-flop (D-FF) maupun JK flip-flop (JK-FF). Satu unit togle flip-flop pada dasarnya akan meberikan output dengan frekuensi setengah frekuensi input atau dengan kata lain 1 unit togle flip-flop adalah pembagi 2 frekuensi input. Konsep dasar pembagi frekuensi menggunakan counter digital diawali dari kondisi togle pada suatu flip-flop tersebut. Diagram blok pembagi 2 frekuensi dari togle filp flop dapat diuraikan sebagai berikut. Pembagi 2 Frekuensi (Togle Flip-Flop) Pembagi Frekuensi Dasar T-FF,aplikasi togle flip-flop pembagi frekuensi,Pembagi frekuensi,teori pembagi frekuensi,dasar pembagi frekuensi digital,frequency divider,frekuensi divider,rangkaian dasar pembagi frekuensi,skema dasar pembagi frekuensi,membuat pembagi frekuensi,membuat frekuensi divider,artikel pembagi frekuensi,pengertian pembagi frekuensi,komponen dasar pembagi frekuensi,perhitungan pembagi frekuensi,pembagi 2 frekuensi Dapat dilihat dari gambar diagram blok dan timing diagram dari sebuah pembagi 2 frekuensi yang memanfaatkan kondisi togle dari sebuah D-FF. Data Flip-Flop (D-FF) diatas diset sebagai Togle Flip-Flop (T-FF) dengan cara mengembalikan output Q ke input D dari D-FF tersebut. Dengan konfigurasi tersebut D-FF menjadi T-FF sehingga membentuk pembagi 2 frekuensi input. Kondisi diatas akan membuat output Q akan berubah setiap 2 kali pulsa clock diberikan, kondisi seperti ini disebut juga sebagai “riple counter”. Pembagi Frekuensi (Frequency divider) Dengan Asynchronous BCD Counter Counter seperti telah dijelaskan pada bab sebelumnya, akan menghitung jumlah data yang diberikan. Konsep dasar asynchronous counter digital inilah yang digunakan sebagai pembagi frekuensi dengan istilah atau pemahamam yang digeser dilihat dari sudut pandang frekuensinya yaitu, frekuensi output sebuah counter akan bernilai setengah dari frekuensi inputnya. Dengan statemen tersebut suatu counter BCD 4 bit dapat digunakan sebagai pembagi frekuensi hingga 1/16 karena setiap tahap dari sebuah counter akan memberikan output yang frekuensinya 0.5 dari frekuensi input. Atau dengan n bit BCD counter akan memberikan nilai pembagian frekuensi output 2n, sehingga untuk counter 4 bit maka pembagian frekuensi maksimumnya adalah 24 = 16. Berikut adalah pembagi frekuensi yang di bangun dengan counter 4 bit. Pembagi Frekuensi Dengan Asynchronous Counter,frekuensi divider dengan counter,aplikasi counter untuk pembagi frekuensi,rumus pembagi frekuensi,konsep pembagi frekuensi,pembagi frekuensi 16,pembagi frekuensi 256,membagi frekuensi,rangkaian pembagi frekuensi,modulur pembagi frekuensi,output pembagi frekuensi,gambar pembagi frekuensi,timing diagram pembagi frekuensi,diagram waktu pembagi frekuensi Dari gambar rangkaian dan timing diagram diatas terlihat bahwa setiap JK-FF akan memberikan pulsa output dengan frekuensi 0.5 dari frekuensi inputnya sehingga pada output terakhir QD memiliki frekuensi 1/16 frekuensi clock rangkaian pembagi frekuensi. Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/frequency-divider-pembagi-frekuensi/ Copyright © Elektronika Dasar

Definisi Dan Jenis Penerima Televis

Televisi adalah sebuah alat penangkap siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang mempunyai arti masingmasing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Penemuan televisi disejajarkan dengan penemuan roda, karena penemuan ini mampu mengubah peradaban dunia. Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, hukum gelombang elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik. Kemudian berturut-turut ditemukan tabung sinar katoda (CRT), sistem televisi hitam putih, dan sistem televisi warna. Tentunya perkembangan ilmu ini akan terus maju apalagi dengan ditemukannya LCD, yang membuat TV di zaman ini semakin tipis dengan hasil gambar yang tak kalah bagusnya dengan TV tabung. Jadi di zaman ini kita harus tahu betul tentang sistem TV karena hampir semua rumah tangga mempunyai TV baik yang hitam putih maupun yang warna. Definisi Dan Jenis Penerima Televisi,definisi Penerima Televisi,jenis Penerima Televisi,teori v,pengertian Penerima Televisi,materi v,dasar Penerima Televisi,karateristik Penerima Televisi,tipe Penerima Televisi,format Penerima Televisi,tipe Penerima Televisi,sejarah Penerima Televisi,penemu Penerima Televisi,awal mula Penerima Televisi,penemuan Penerima Televisi,Penerima Televisi tabung,Penerima Televisi hitam putih,Penerima Televisi warna,pesawat Penerima Televisi,mengenal,dasar Penerima Televisi,warna dasar Penerima Televisi,jenis jensi Penerima Televisi,televisi,TV,pesawat televisi,pesawat tv,penemu televisi,sejarah tv,proses penerimaan televisi,tahun penemuan televisi,sistem pesawat tv Jenis-jenis Penerima Televisi Pada dasarnya, sistem penerima televisi terbagi menjadi 2 yaitu: Televisi hitam putih Pada televisi hitam putih gambar tidak dapat dilihat sesuai dengan warna aslinya. Apapun yang terlihat dilayar kaca hanya tampak warna hitam dan putih. Hal ini sangat berbeda dengan televisi warna, yakni warna gambar yang tampil di layar akan terlihat menyerupai aslinya. Televisi warna Gambar yang kita lihat di layar televisi adalah hasil produksi dari sebuah kamera. Objek gambar yang ditangkap lensa kamera akan dipisahkan menjadi tiga warna dasar, yaitu merah (R= red), hijau (G=green), dan biru (B=blue). Hasil pemisahan ini akan dipancarkan oleh pemancar televisi. Pemancar TV warna memancarkan sinyal-sinyal: Audio (suara) Luminansi (kecerahan gambar) Krominansi (warna) Sinkronisasi (vertikal / horizontal) Burst Pada pesawat penerima televisi warna, semua warna alamiah yang telah dipisah ke dalam warna dasar R (red), G (green), dan B (blue) akan dicampur kembali pada rangkaian matriks warna untuk menghasilkan sinyal luminasi Y dan dua sinyal krominansi, yaitu V dan U menurut persamaan berikut : Y = +0.30R +0.59G+0.11B V = 0,877 ( R – Y ) U = 0,493 ( B- Y ) Selain gambar, pemancar televisi juga membawa sinyal suara yang ditransmisikan bersama sinyal gambar dalam modulasi frekuensi (FM) untuk menghindari derau (noise) dan interferensi. Untuk memancarkan sinyal ini, pada pemancar dan penerima harus memiliki sistem warna dan suara yang sama. Sistem tersebut tentunya harus mengikuti standar dan berlaku secara global. Dalam pengiriman gambar terdapat beberapa sistem, diantaranya: NTSC, PAL dan SECA Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/definisi-dan-jenis-penerima-televisi/ Copyright © Elektronika Dasar

PENGERTIAN DAN KELEBIHAN MICROCONTROLER

Pengertian Dan Kelebihan Microcontroller Tuesday, September 25th 2012. | Artikel Elektronika, Teori Elektronika Microcontroller, sebagai suatu terobosan teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer merupakan teknologi baru untuk memenuhi kebutuhan pasar. Microcontroller sebagai teknologi baru, yaitu teknologi semikonduktor dengan kandungan transistor yang lebih banyak namun hanya membutuhkan ruang yang kecil sehingga microcontroller dapat diproduksi secara masal (dalam jumlah banyak) membuat harganya menjadi lebih murah (dibandingkan mikroprosesor). Microcontroller sebagai kebutuhan pasar, mikrokontroler hadir untuk memenuhi selera industri dan para konsumen akan kebutuhan dan keinginan alat-alat bantu bahkan mainan yang lebih baik dan canggih. Pengertian Dan Kelebihan Microcontroller,Bentuk Fisik Mikrokontroler Keluarga MCS51 40 Pin,Bentuk Fisik Mikrokontroler Keluarga MCS51 40 Pin,Mikrokontroler,teknologi mikroprosesor dan mikrokomputer,Microcontroller sebagai teknologi baru,Microcontroller sebagai kebutuhan pasar,mikrokontroler,Kelebihan Microcontroller,kelebihan dari mikrokontroller,Mikrokontroler tersusun dalam satu chip,Sistem running microcontroller berdiri sendiri,mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O,Harga microcontroller lebih murah,Keluarga MCS-51,teori microcontroller,harga microcontroller,definisi microcontroller,fungsi microcontroller,keunggulan microcontroller,bahasa program microcontroller,memori microcontroller, Tidak seperti sistem komputer, yang mampu menangani berbagai macam program aplikasi (misalnya pengolah kata, pengolah angka dan lain sebagainya), mikrokontroler hanya bisa digunakan untuk suatu aplikasi tertentu saja (hanya satu program saja yang bisa disimpan). Perbedaan lainnya terletak pada perbandingan RAM dan ROM. Pada sistem komputer perbandingan RAM dan ROM-nya besar, artinya program-program pengguna disimpan dalam ruang RAM yang relatif besar, sedangkan rutin-rutin antarmuka perangkat keras disimpan dalam ruang ROM yang kecil. Sedangkan pada Mikrokontroler, perbandingan ROM dan RAM-nya yang besar, artinya program kontrol disimpan dalam ROM (bisa Masked ROM atau Flash PEROM) yang ukurannya relatif lebih besar, sedangkan RAM digunakan sebagai tempat penyimpan sementara, termasuk register-register yang digunakan pada mikrokontroler yang bersangkutan. Kelebihan Microcontroller Adapun kelebihan dari mikrokontroller adalah sebagai berikut : Penggerak pada mikrokontoler menggunakan bahasa pemograman assembly dengan berpatokan pada kaidah digital dasar sehingga pengoperasian sistem menjadi sangat mudah dikerjakan sesuai dengan logika sistem (bahasa assembly ini mudah dimengerti karena menggunakan bahasa assembly aplikasi dimana parameter input dan output langsung bisa diakses tanpa menggunakan banyak perintah). Desain bahasa assembly ini tidak menggunakan begitu banyak syarat penulisan bahasa pemrograman seperti huruf besar dan huruf kecil untuk bahasa assembly tetap diwajarkan. Mikrokontroler tersusun dalam satu chip dimana prosesor, memori, dan I/O terintegrasi menjadi satu kesatuan kontrol sistem sehingga mikrokontroler dapat dikatakan sebagai komputer mini yang dapat bekerja secara inovatif sesuai dengan kebutuhan sistem. Sistem running microcontroller berdiri sendiri tanpa tergantung dengan komputer sedangkan parameter komputer hanya digunakan untuk download perintah instruksi atau program. Langkah-langkah untuk download komputer dengan mikrokontroler sangat mudah digunakan karena tidak menggunakan banyak perintah. Pada mikrokontroler tersedia fasilitas tambahan untuk pengembangan memori dan I/O yang disesuaikan dengan kebutuhan sistem. Harga microcontroller lebih murah dan mudah didapat. Unit Microcontroller Keluarga MCS-51 merupakan mikrokontroller 8 bit seperti terlihat pada table berikut ini : Device Internal memory program Internal memory data Timer/efen Counter Interupts 8052AH 8051AH 8051 8032AH 8031AH 8031 8751H 8751H-12 8751H-88 8K x 8ROM 4K x 8ROM 4K x 8ROM None None None 4K x 8ROM 4K x 8ROM 4K x 8ROM 256 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 256 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 128 x 8RAM 3 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 2 x 16 Bit 6 5 5 6 5 5 5 5 5 Terdapat beberapa anggota microcontroller MCS51 yang mempunyai internal memory, salah satunya adalah mikrokontroller AT89C51 yang merupakan versi EEPROM dari 80C51 dimana memory internal ini dapat diprogram dan dihapus secara elektrik dan diproduksi oleh ATMEL Corporation. AT89C51 dibuat compatible dengan sel instruksi dan pin keluaran standar industri MCS-51 yang memiliki 4Kbyte RAM internal dengan teknologi flash EEPROM yang dapat menyimpan data meskipun catu daya dimatikan. Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/pengertian-dan-kelebihan-microcontroller/ Copyright © Elektronika Dasar

KEAMANAN INFORMASI

Keamanan informasi mempunyai fungsi untuk melindungi informasi dari usaha pencurian, penggantian, dan perusakan oleh pihak-pihak yang tidak punya hak akses terhadap informasi tersebut. Untuk itu diperlukan kemampuan identifikasi pengguna oleh sistem keamanan informasi, untuk mencegah pengaksesan informasi oleh pengguna yang tidak berhak. Sistem Keamanan Dengan Identifikasi Dan Autentifikasi,Sistem Keamanan,Sistem Identifikasi,Sistem Autentifikasi,Identifikasi,sistem keamanan informasi,melindungi informasi,kemampuan identifikasi pengguna,protokol autentifikasi,autentifikasi,Transferability,Impersonation,Impersonation,Kriptografi Dalam Identifikasi,jenis kriptografi,prosedur autentifikasi statik,sistem kriptografi,response protocol,algoritma simetris,Password konvensional,password time-invariant,Autentifikasi Dengan Pertanyaan Dan Respon,protokol kriptografi,bilangan pseudorandom,mekanisme pertanyaan respon,proses identifikasi Identifikasi Dari sisi sistem keamanan, hasil dari protokol autentifikasi adalah salah satu dari penerimaan identitas dari suatu pihak yang dikenal, atau penolakan identitas yang tidak dikenal. Secara lebih spesifik, tujuan dari protokol identifikasi adalah: Jika A berhasil melakukan autentifikasi identitasnya pada B, maka B akan melanjutkan protokol setelah menerima identitas A. Transferability: B tidak dapat menggunakan pertukaran identifikasi dengan A, untuk dapat melakukan imitasi A terhadap pihak ketiga C. Impersonation: Sangat kecilnya kemungkinan pihak C yang berbeda dari A, melakukan protokol identikasi dengan B dan mengambil peran dari A, yang dapat menyebabkan B menerimanya sebagai identitas A. Tranferability dan Impersonation berlaku untuk jumlah proses autentifikasi yang sangat banyak. Isu Kriptografi Dalam Identifikasi Dari sudut pandang kriptografi, masalah identifikasi meliputi dua tugas penting yaitu, melakukan identifikasi dan melakukan autentifikasi terhadap identitas. Beberapa jenis kriptografi yang dapat digunakan untuk sistem identifikasi di antaranya: Pengetahuan Sistem identifikasi berdasarkan pengetahuan tentang suatu rahasia, misalnya password atau PIN (Personal Identification Number) untuk menunjukkan keabsahan identitas. Untuk beberapa aplikasi dengan keamanan yang tinggi, tidak diimplementasikan dengan sistem ini, karena level keamanannya yang tidak terlalu baik. Biometric Sistem identifikasi berdasarkan atribut biologis, misalnya sidik jari, suara, retina, atau pengenalan wajah. Dengan salah satu dari atribut ini maka identitas seseorang dapat dilakukan. Kepemilikan Identifikasi dengan berdasarkan kepemilikan suatu benda. Metoda ini adalah metoda yang umum dan masih akan digunakan secara luas pada masa yang akan datang. Hal ini dapat diimplementasikan dengan kepemilikan magnetic card, smart card, dan lain-lain. Untuk pembahasan berikut akan digunakan istilah kunci untuk hal-hal yang dipergunakan untuk sistem identifikasi di atas. Semua sistem kriptografi yang dideskripsikan di atas merupakan prosedur autentifikasi statik. Autentifikasi statik artinya sistem keamanan dapat mengenali identitas dari kunci, tetapi kunci tidak dapat melakukan pengenalan terhadap sistem keamanan. Prosedur autentifikasi mutual yang memungkinkan kunci untuk memastikan identitas sistem keamanan adalah salah satu fitur yang dapat menambah tingkat keamanan dari suatu sistem keamanan. Dengan prosedur ini maka rahasia yang hanya diketahui oleh kunci dan sistem keamanan yang sesuai tidak akan dikeluarkan oleh kunci kepada sistem lain. Tingkat keamanan yang lebih tinggi dapat diperoleh dengan algoritma simetris yang dikenal dengan protokol pertanyaan dan jawaban (challenge / response protocol). Sistem keamanan akan memastikan identitas kunci dengan mengirimkan pertanyaan (challenge) dan kemudian akan memeriksa jawaban (response) dari kunci. Jawaban yang benar hanya akan diberikan oleh kunci jika sebuah rahasia diketahui oleh sistem keamanan dan kunci. Konsep ini mempunyai beberapa keunggulan, yaitu: pada penggunaan normal, rahasia tidak dipertukarkan, dan pertanyaan dan jawaban dapat bervariasi dari waktu ke waktu. Identifikasi Dengan Password Atau PIN Password konvensional melibatkan password time-invariant (tidak berubah menurut waktu). Ide dasar adalah sebuah password yang berasosiasi terhadap seorang pengguna terdiri dari kalimat terdiri dari 6 sampai 10 atau lebih karakter. Ini adalah rahasia yang diketahui oleh pengguna dan sistem. PIN (Personal Identification Number) juga termasuk ke dalam kategori password time-invariant. PIN biasanya digunakan bersamaan dengan kepemilikan suatu benda (token) misalnya smart card. Ini akan menyediakan level keamanan yang lebih baik karena orang lain tidak dapat memperoleh akses tanpa mengetahui PIN bila token ini hilang atau dicuri. Umumnya PIN dibuat pendek yaitu antara 4 sampai 8 digit. Untuk mencegah pencarian PIN secara acak (karena jumlah kemungkinan yang sedikit), maka diperlukan mekanisme tambahan, misalnya penguncian kartu pada ATM untuk kesalahan memasukkan PIN 3 kali berturut-turut. Karena manusia sulit untuk mengingat kode rahasia yang cukup panjang untuk mendapatkan tingkat keamanan yang cukup tinggi, maka Password dan PIN tidak dapat dibuat panjang sehingga sistem autentifikasi keamanannya tidak cukup kuat. Autentifikasi Dengan Pertanyaan Dan Respon Ide dari protokol kriptografi dengan pertanyaan dan respon adalah sebuah entitas yang akan menunjukkan keabsahan identitasnya kepada entitas lain (sistem keamanan) dengan mendemontrasikan rahasia dirinya kepada sistem keamanan, tanpa membuka rahasia kepada sistem keamanan tersebut, pada saat protokol sedang berlangsung. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan respon terhadap pertanyaan yang time-variant (berubah terhadap waktu), di mana respon bergantung pada rahasia entitas tersebut dan pertanyaan yang diberikan. Pertanyaan umumnya berupa sebuah bilangan yang dipilih salah satu entitas secara acak dan rahasia. Walaupun jalur komunikasi disadap pada saat protokol berlangsung, respon dari sebuah proses identifikasi tidak akan memberikan informasi yang berguna untuk identifikasi selanjutnya. Parameter time-invariant dapat digunakan pada protokol identifikasi untuk mencegah terjadinya perulangan. Parameter ini umumnya disebut sebagai unique number atau nonce. Nonce adalah nilai yang digunakan tidak lebih dari satu kali, untuk penggunaan yang sama. Hal ini dilakukan untuk mencegah pengulangan yang dapat dideteksi. Bilangan acak dapat digunakan dalam mekanisme pertanyaan respon, untuk memberikan keunikan dan mencegah perulangan. Bilangan acak juga menyediakan sistem yang tidak dapat diprediksi. Istilah bilangan acak, yang digunakan dalam konteks protokol identifikasi dan autentifikasi, melibatkan bilangan pseudorandom yang tidak terprediksi. Bilangan pseudorandom adalah bilangan yang seolah-olah acak, tapi sebenarnya ada perulangannya dengan periode perulangan yang sangat panjang. Read more at: http://elektronika-dasar.web.id/artikel-elektronika/sistem-keamanan-dengan-identifikasi-dan-autentifikasi/ Copyright © Elektronika Dasar